Pada suatu malam yang gelap, seorang pria bernama Andi bekerja sebagai penjaga gudang tebu di sebuah perkebunan yang terpencil di daerah pedalaman. Gudang tebu tersebut berukuran besar dan terdiri dari banyak lorong dan rak yang berisi tebu yang sudah dipanen.

Andi duduk sendirian di ruang kantornya, terpaku pada layar monitor pengawasan CCTV yang menunjukkan seluruh area gudang. Suasana sunyi senyap dan hanya terdengar suara angin yang berhembus pelan melalui jendela yang terbuka.

Tiba-tiba, monitor CCTV menunjukkan sesuatu yang membuat Andi merinding. Di salah satu lorong gudang, ia melihat bayangan hitam yang bergerak lambat-lambat, seperti seseorang yang berjalan perlahan-lahan. Andi merasa aneh, karena ia yakin bahwa tidak ada orang lain yang berada di dalam gudang selain dirinya.

Namun, ia memutuskan untuk tidak memikirkannya terlalu banyak dan menganggap itu hanya bayangan yang tidak penting. Andi kembali fokus pada tugasnya dan terus memantau monitor CCTV.

Tiba-tiba, monitor CCTV menunjukkan sesuatu yang lebih menakutkan. Bayangan hitam tadi muncul lagi, dan kali ini terlihat lebih dekat dan lebih jelas. Andi melihat sosok yang menyerupai seorang wanita dengan gaun putih panjang yang robek-robek, berjalan dengan langkah lambat di antara rak-rak tebu.

Andi merasa takut dan ingin segera keluar dari gudang, tetapi ia masih harus menyelesaikan tugasnya. Ia terus memantau monitor CCTV dengan hati-hati, mencoba mencari tahu apakah ada orang lain di dalam gudang tersebut.

Tiba-tiba, pintu kantornya terbuka dengan sendirinya, dan Andi melihat bayangan hitam yang tadi ia lihat di monitor CCTV, berdiri di depannya. Andi merasa sangat takut dan ingin segera lari, tetapi kakinya tidak bisa bergerak.

Bayangan itu semakin mendekat dan Andi merasakan hawa dingin yang menusuk tulangnya. Andi merasa seperti disentuh oleh tangan yang dingin dan kaku, lalu ia mendengar suara bisikan pelan yang mengatakan, “Ini adalah gudangku, kembali ke tempatmu.”

Andi merinding dan menyadari bahwa ia berada di hadapan hantu wanita yang telah meninggal di gudang tersebut. Ia berlari keluar dari kantor dan pergi meninggalkan gudang dengan cepat. Sejak itu, Andi tidak pernah lagi bekerja di gudang tebu tersebut dan cerita horor tentang gudang tebu itu menjadi terkenal di seluruh kampung.